BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Alasan Pemilihan Judul
Alasan
nyak ghelom Pemilihan Judul hinji adalah iwa hitu merupakan salah sai jenis iwa
way tawagh yang ghadu dibudidayakan secara komersial oleh masyarakat Indonesia
terutama di Pulau Jawa. Pengembangan kittang budidaya iwa hitu kasagh meningkat
setelah masuknya jenis iwa hitu dumbo mid Indonesia pada tahun 1985. Keunggulan
hitu dumbo dibanding hitu lokal hahelok lain tumbuh hunjak gancang, jemelah
tallui hunjak lamon dan hunjak ketong terhadap ghuyuh
1.2
Rumusan Masalah
1. Ghappa
cagha nyani kulam iwa hitu ?
2. Ghappa
Cagha budidaya iwa hitu ?
3. Mencegah
Ghuyuh yang menyerang iwa hitu?
1.3
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan anjak penulisan makalah hinji adalah
untuk
1. Mengetahui
tahapan ghelom budidaya iwa hitu
2. Memenuhi tugas Mata Pelajaran Bahasa Lappung
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Penyiapan Sarana dan Peralatan
Ghelom pembuatan kulam
pemeliharaan iwa hitu sebaiknya ukurannya mawat keliwat beghak. Hal hinji untuk
memudahkan pengontrolan dan pengawasan. ujud dan ukuran kulam pemeliharaan
bervariasi, tergantung selera kaddau dan lokasinya. kidang sebaiknya bagian
dasagh dan sassai kulam dibuat permanen. Pada ahad mid 1-6 way harus ghelom
keadaan bening kulam, bibas anjak pencemaran maupun fitoplankton. iwa pada usia
7-9 ahad kejernihan airnya harus dipertahankan. Pada ahad 10, way ghelom
batasbatas- tertentu pagun diperbolehkan. Pembuatan kulam terbagi lambung 2
cagha yaitu :
a. Persiapan
kulam tanoh tradisional
Siapkan kulam tanoh.
Lakukan pencangkulan tanoh dasagh kulam dan ratakan. jujjuk kapugh mid ghelom
kulam bertujuan untuk memberantas hama, ghuyuh dan memperbaiki kualitas tanoh.
Dosis yang dianjurkan adalah 20200- gram/m2, tergantung pada keasaman kulam.
Untuk kulam jama pH ghenoh dapok diberikan kapugh hunjak lamon, munih
sebaliknya kittubang tanoh ghadu genok wawai, pengeni kapugh dapok dilakukan
sekedar untuk memberantas hama ghuyuh yang kemungkinan terdapat di
kolamPemupukan. jama kotoran ternak manuk, berkisar hahelok 500700- gram/m2;
urea 15 gram/m2; SP3 10 gram/m2; NH4N03 15 gram/m2. kulam dibiarkan selama ± 7
(pitu) ghani, akkuh memberi kesempatan tumbuhnya kanikan alami
b. Persiapan
kulam tembok
Persiapan kulam tembok naghis gegoh jama kulam
tanoh. Bedanya, pada kulam tembok mawat dilakukan pengolahan dasagh kulam,
perbaikan parit dan bak untuk panen, sakkan parit dan bak untuk panen biasanya
ghadu dibuat Permanen.
2.2 Penebaran Benih
Sebelum benih tekeghap
sebaiknya benih disuci hamakan pai jama merendamnya dilom larutan KM5N04
(Kalium permanganat) atau PK jama dosis 35 gram/m2 selama 24 jam atau formalin
jama dosis 25 mg/l selama 510- menit. Penebaran benih sebaiknya dilakukan pagi
atau sore ghani atau pada saat udara mawat panas. Sebelum tekeghap mid kulam,
benih perlakuan penyesuaian suhu jama cagha memasukan way kulam cutik demi
cutik mid ghelom baka pengangkut benih. Benih yang ghadu teraklimatisasi akan
jama sendirinya luwagh anjak kattung (baka) akkut benih menuju lingkungan yang
appai yaitu kulam. Hal hinji berarti bahwa perlakuan tersebut dilaksanakan
diatas permukaan way kulam dikedou baka (kattung) benih mengapung diatas way.
jemelah benih yang ditebar 3550- ekor/m2 yang berukuran 58- cm.
2.3 Pengeni Pakan
Selain kanikan alami, untuk mempercepat pertumbuhan hitu peghlu
pengeni kanikan piling berupa pellet. jemelah kanikan yang diberikan sebanyak
2-5% perhari anjak sedogh total iwa yang tekeghap di kulam. pengeni pakan
frekuensinya 2 - 3 kali setiap ghani. akik komposisi kanikan buatan dapok
dibuat anjak campuran huwok alus jama iwa rucah jama perbandingan 1:9 atau
campuran huwok alus, bekatul, jagung, cincangan bekicot jama perbandingan
2:1:1:1 campuran tersebut dapok dibuat ujud pellet.
2.4. Pemeliharaan Pembesaran
a. Pengeni Vaksinasi
Caracara- vaksinasi sebelum benih ditebarkan :
1. Untuk
mencegah ghuyuh sakkan bakteghi, sebelum tekeghap, hitu yang berumur 2 ahad
dimasukkan pai mid ghelom larutan formalin jama dosis 200 ppm selama 10- 15
menit. Setelah divaksinasi hitu tersebut akan kebol selama 6 bulan
2. Pencegahan ghuyuh sakkan bakteghi munih dapok dilakukan
jama menyutik jama terramycin 1 cc untuk 1 kg induk
3. Pencegahan
ghuyuh sakkan kulak dapok dilakukan jama merendam hitu ghelom larutan Malachite
Green Oxalate 2,5-3 ppm selama 30 menit.
b. Pemeliharaan Kulam/Tambak
1.
Kulam
diberi perlakuan pengapuran jama dosis 25-200 gram/m2 untuk memberantas hama
dan mullan penyakit
2.
Air
ghelom kolam/bak dibersihkan 1 bulan pissan jama cagha mengganti semua way
geguh tersebut jama way kecah yang telah diendapkan 2 malam
3.
Kolam
yang telah terjangkiti ghuyuh harus hak dikeringkan dan dilakukan pengapuran
jama dosis 200 gram/m 2 selama sai ahad. Tepung kapugh (CaO) tekeghap samakhata
di dasagh kulam, kemudian dibiarkan keghing hunjak lanjut sappai tanoh dasagh
kulam retak-retak.
2.5. Pemanenan
a. Penangkapan
Papigha hal yang peghlu pandang ghelom pemanenan :
1. Hitu
dipanen pada umur 6-8 bulan, selain bila dikehendaki, sewaktuwaktu- dapok
dipanen. sedogh ratarata- pada umur tersebut sekitar 200 gram/ekor
2. Pada
hitu Dumbo, pemanenan dapok dilakukan pada masa pemeliharaan 3-4 bulan jama
sedogh 200-300 gram per ekornya. kittubang waktu pemeliharaan ditambah 5-6 bulan akan mencapai sedogh 1-2 kg jama
panjang 60-70 cm
3. Pemanenan
sebaiknya dilakukan pada pagi ghani supaya hitu mawat keliwat kepanasan
4. Kolam
dikeringkan kenengah gawoh dan iwa ditangkap jama menggunakan seser alus,
culuk, lambit, tangguh atau jarring
5. Bila
penangkapan menggunakan pancing, pejah hitu betoh hunjak dahulu
6. Bila
penangkapan menggunakan jaghing, pemanenan dilakukan bersamaan jama pengeni
pakan, sehingga hitu mudah ditangkap
7. Setelah
dipanen, piaralah pai hitu tersebut di ghelom tong/bak/hapa selama 1- 2 ghani
tanpa diberi mengan nyin umbau tanoh dan umbau amisnya hilang
8. Lakukanlah
penimbangan secepat mungkin dan genok sai kali
b. Pembersihan
Setelah iwa hitu dipanen, kulam harus dibersihkan
jama cagha:
1. kulam
dibersihkan jama cagha menyiramkanmemasukkan/ larutan kapugh sebanyak 20 - 200-
gram/m2 pada sassai kulam sappai rata
2. Penyiraman
dilanjutkan jama larutan formalin 40% atau larutan permanganat kalikus (PK)
jama cagha yang sama
3. Kolam
dibilas jama way kecah dan dipanaskan atau dikeringkan jama sinar mataghani
langsung. Hal hinji dilakukan untuk membunuh ghuyuh yang wat di kulam.
BAB
III
KESIMPULAN DAN ANJUR
KESIMPULAN DAN ANJUR
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan isi yang wat, penyusun karya ilmiah
hinji dapok menyimpulkan bahwa ;
1. Ghelom
pemeliharaan iwa hitu harus teratur tesok rutin ghelom pengeni mengan. pengeni
mengan dilakukan 3 kali ghelom kebian yaitu Pagi, debi, dan debingi jama ukuran
(2 kg /kolam)
2. Dalam
pembudidayaan iwa hitu gham munih harus mengetahui ghuyuh api gawoh yang bisa
menyerang iwa dan cagha penanggulangannya. Seperti ghuyuh Tuberculosis, kulak,
Radang dan lain lain.
2.3
Anjur
Jama adanya karya ilmiah hinji penyusun meghetok
menyampaikan anjur yang peghlu pandang oleh para pembudidaya iwa hitu :
1. Bagi
masyarakat yang meghetok meningkatkan penghasilan melalui peternakan sebaikn
dilakukan jama sungguh - sungguh dang setengah-setengah
2. Perhatikan
gila cagha pembudidayaannya, memberi mengan, pemilihan mullan, pembuatan kulam
nyin hasilnya seperti yang gham harapkan
3. Penggantian
way ghelom kulam munih harus pandang sakkan hal hina munih pandong berpengaruh.
ARTIKEL INI SAYA BUAT BERDASARKAN TERJEMAHAN DARI SOFTWARE
KAMUS SIGER TRANSLATOR. SAYA MOHON MAAF KEPADA SEMUA PIHAK JIKA ADA KESALAHAN
SAYA DALAM PENERJEMAHAN. KRITIK DAN SARAN SANGAT SAYA HARAPKAN UNTUK MENJADI LEBIH
BAIK. SILAHKAN KOMENTAR UNTUK KEMAUAN KITA BERSAMA...
DAPTAGH
PUSTAKA
http://www.likethisya.com/budidaya-ikan-hitu-sukses.html
http://organichcs.com/2014/04/25/peluang-usaha-ternak-hitu-dengan-kolam-terpal-seri-ternak-hitu-bag-2/
http://www.usahaternak.com/2013/11/tips-ternak-hitu-kolam-terpal.html
http://www.seocontoh.com/2014/01/contoh-motto.html
http://organichcs.com/2014/04/25/peluang-usaha-ternak-hitu-dengan-kolam-terpal-seri-ternak-hitu-bag-2/
http://www.usahaternak.com/2013/11/tips-ternak-hitu-kolam-terpal.html
http://www.seocontoh.com/2014/01/contoh-motto.html
No comments:
Post a Comment